Rabu, 06 Desember 2017

Makalah PAS



GARASI OTOMATIS DENGAN SENSOR
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Praktik 
mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok PI

Anggota Kelompok:
Alfred Moningka XII IPA 1/1
Alvin Gunardi XII IPA 1/3
Bisma Bhagawanta XII IPA 1/7
Hadiwijaya Tjokro XII IPA1/18

SMA SANTA MARIA SURABAYA
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah Ujian Praktik tiga mata pelajaran yaitu, TIK, Muatan Lokal, dan Bahasa Indoneisa . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun pikirannya, terutama pada guru pendamping khususnya:
1. Bapak Ruslan, S.Kom, sebagai guru TIK telah membimbing penulisan program serta Flowcart program yang dilampirakan.
2. Bapak F.X. Rudy Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia telah membimbing penulisan makalah Ujian Praktik  ini.
3. Bapak drs. I Ketut Samudra,ST.,M.Pd. selaku guru Mulok KWU telah membimbing pembuatan proyek maket Rumah Bergarasi otomatis
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Surabaya, 01 Desember 2017

Kelompok 7


DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………………………………………………………...….i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………………………….
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………………………
1.3  Tujuan………………………………………………………………………………………......
1.4  Batasan Istilah…………………………………………………………………………………..
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Arduino UNO…………………………………………………………………………………...
2.2 Sensor Sentuh…………………………………………………………………………………...
2.3 LED……………………………………………………………………………………………..
2.4 Garasi Otomatis………………………………………………………………………………...
2.5 Bahasa Pemrograman…………………………………………………………………………...
BAB III PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK
BAB IV ANALISIS DATA PROYEK
BAB V KESIMPULAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Jaman sekarang teknologi berkembang pesat di dunia ini. Semua yang berawal daritenaga manusia diubah dan digantikan oleh robot. Seperti contohnya, sekarang imigrasi di airport luar negeri sudah digantikan oleh robot untuk mengurangi tenaga kerja manusia. Maka dengan itu sudah waktunya untuk melakukan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi di dunia
         Kendala-kendala yang sering dialami oleh orang yang memiliki kendaraan bermotor atau bermobil dan memiliki garasi adalah tidak efektifnya penggunaan garasi mobil seperti harusnya pengendara untuk membuka dan menutup pintu garasi tersebut. Maka dengan itu pemilik mobil harus memiliki garasi yang efektif agar tidak merepotkan pengendara untuk membuka dan menutup garasi. Sehingga para pengendara tidak perlu memikirkan tentang penggunaan garasi tersebut.   
Berdasarkan kenyataan dan harapan di atas kami mencoba merancang maket rumah bergarasi otomatis. Rumah bergarasi otomatis ini akan dilengkapi dengan sensor yang akan memberi sinyal kepada arduiono agar dapat membuka dan menutup garasi di jarak tertentu. Pembuatan maket ini akan mengatasi masalah yang dialami oleh para pemilik mobil dan motor di rumah masing-masing.

1.2  Rumusan Masalah
1.     Bagaimana bentuk garasi otomatis berupa maket?
2.     Bagaimana perancangan sensor sentuh pada garasi otomatis?
3.     Bagaimana pengendalian sensor sentuh dengan komputer?

1.3  Tujuan dan Manfaat
Tujuan: Untuk mengatasi masalah yang dialami oleh sebagian besar pemilik mobil dengan rumah bergarasi.
Manfaat: Meringankan pemilik kendaraan yang rumahnya dilengkapi oleh garasi.

1.4  Batasan Istilah
Garasi Otomatis adalah garasi yang membuka dengan sendirinya tanpa tenaga kerja manusia. Garasi ini dioperasikan oleh mesin yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam hal seperti ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Arduino UNO
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.

2.2 Sensor Sentuh
QT113 adalah sebuah sensor IC digital yang mampu mendektesi sentuhan.  Sensor ini biasa digunakan pada percobaan rangkaian deteksi sentuhan melalui udara, dan pada setiap benda dielektrik seperti kaca, plastik, batu, keramik, dan beberapa jenis kayu. Benda-benda logam merupakan bahan induktor yang responsif terhadap kedekatan atau sentuhan. Sensor ini dirancang khusus pada penggunaan sensor aplikasi yang berhubungan dengan pengoperasian sensor sentuh oleh pengguna, seperti pada panel kontrol, tangga, mainan, kontrol pencahayaan atau pada penggunaan saklar mekanik. Sensor ini juga bisa digunakan sebagai material sensor dan menyediakan kontrol aplikasi , durasi pada benda tidak melebihi kalibarasi jarak waktu. Sensor mengirimkan sinyal ketika terdektesi sebuah sentuhan.

Untuk penggunaan sensor QT113 sebagai sensor sentuh sebagai  intterrupt pada pin riset arduino, maka digunakan sebuah gerbang logika not. dalam rangkaian ini digunakan sebuah transistor BC549 untuk membalikan fungsi logika program yang akan berjalan (running). jika sensor sentuh mendektasi adanya sentuhan maka power pada arduino akan on, namun sebaliknya jika kondisi sensor tidak disentuh maka otomatis program pada arduino tidak berjalan.

2.3 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

2.4 Garasi Otomatis
Setiap manusia pasti menginginkan semua kegiatanya diselesaikan dengan waktu seminimal mungkin agar dapat melanjutkan aktifitasnya yang lain. Seperti halnyauntuk mengeluarkan mobil dari garasi yang membutuhkan waktu dan aktifitasyang lebih. Dimana kita harus membuka garasi terlebih dahulu kemudian mengeluarkan mobil dan selanjutnya menutupnya kembali, jelas membutuhkan waktu yang cukup lama. Mungkin hal ini dapat diatasi dengan meminta bantuankepada orang lain untuk membuka dan menutupnya. Namun apabila seseorang yang kita mintai bantuan tidak mendengar permintaan kita atau orang tersebut tengah pergi atau ada urusan, maka mau tidak mau kita harus mengerjakannya sendiri. Semua kejadian ini dapat diatasi dengan menggunakan alat elektronika yang dapat menggerakan pintu garasi secara otomatis yaitu pintu garasi otomatis. Dengan menggunakan pintu garasi otomatis ini akan terbantu untuk mengeluarkan atau memasukan mobil. Sehingga kita tidak perlu menarik ataupun mendorong pintu garasi. Alat ini dapat bekerja dengan menggunakan magnet. Dimana dalam alat ini terdapat mikrokontroller AT89s51 untuk menyimpan program. Output yang dihasilkan berupa pergerakan dari motor stepper. Karena alat ini dipasang sensor magnet yang dapat merespon magnet. Cukup dengan menggerakan mobil maju atau mundur maka sensor akan membaca magnet yang ada dibawah mobil sehingga pintu garasipun akan terbuka atau tertutup.

BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK
3.1  Rumah Garasi Otomatis
Proyek ini masih dalam keadaan maket dengan model 1 lantai dilengkapi dengan garasi. Garasi ini dilengkapi dengan sensor sentuh yang bertujuan untuk mengendalikan gerbang pintu garasi ini agar dapat membuka dan menutup ketika ada rangsangan yaitu mobil atau kendaraan lainnya.

3.2  Alat dan Bahan
Mekanik Proyek:
1.     Karton
2.     Lem
3.     Stik es krim
4.     Triplek
5.     Palu
6.     Isolasi
Elektronika:
1.     Arduino(Mikrokontroler)
2.     Led
3.     Resistor
4.     Sensor Sentuh
5.     Kabel, Timah, Solder

3.3  Diagram Proyek




3.4  Cara Kerja
Garasi ini akan membuka ketika ada rangsangan seperti mobil atau kendaraan lain pada jarak tertentu oleh sensor sentuh dengan lampu LED menyala. Kemudian untuk menutupnya di samping kanan dan kiri garasi ada sensor yang akan mendeteksi apakah mobil sudah masuk atau belum, jika sudah garasi akan menutup. Untuk membuka dari dalam, cukup menekan tombol yang ada di dalam garasi dengan mobil. Tombol ini terbuat dari karet sehingga tidak merusak mobil.

BAB IV
ANALISIS DATA PROYEK
4.1 Spesifikasi Proyek
Spesifikasi proyek garasi otomatis:
       Luas area : 50x50 cm
       Luas bangunan: 20x20 cm
       Perbandingan Maket dan Real: 1:15.000
       Panjang bangunan: 25 cm
       Lebar bangunan: 30 cm
       Tinggi bangunan: 20 cm
Spesifikasi bahan:
      Alas Triplek 50x50 cm tebal 5 cm
      Bahan dinding dan Apat: Karton tebal 4mm
      Lem tembak
Spesifikasi Alat Listrik
      Mikontroller Type Atmega328
      Lampu LED, 1/4 watt, 2 volt
      Resistor Gip 1/2 watt nilai 220 Ohm
      Kabel engkel ukuran kecil serabut (warna merah, hitam, biru, kuning dan hijau)
      Timah ukuran 40x60
      Sensor sentuh
      Tombol push on (dilapisi dengan karet)

4.2 Kinerja Program
Kelebihan Proyek
   Kelebihan dari proyek ini adalah dapat mensimulasi protype garasi otomatis yang diharapkan dapat direalisasi dengan ukuran sesuai kebutuhan. Kinerja alat ini dapat dioperasikan dengan cara mengatur programnya sesuai dengan apa yang diinginkan dan kapan diberhentikannya.
Kelemahan Proyek
     Bahan yang kurang mendukung karena terbuat dari karton dan triplek yang sangat sensitif jika terkena air dan tidak dapat bertahan lama.

4.3 Flowchart Program



4.4  Lampiran Program TurboC++ Versi Arduino
int pos = 0;           
void setup()
{
 // objek servo diletakan pada pin 9
 myservo.attach(9);    
}
void loop()
{
 // start dari 0 derajar sampai 180 derajat
 for(pos = 0; pos < 180; pos += 1) 
 {
  // pada posisi 1 derajat
  // memberitahu servo untuk pergi ke posisi  'pos'
  myservo.write(pos);
  // tunggu 15ms untuk pencapaian  posisi servo   
  delay(15);                 
 }
 // start dari 180 derajat ke 0 derajat
 for(pos = 180; pos>=1; pos-=1) 
 {
  // memberitahu servo untuk pergi ke posisi  'pos'                               
  myservo.write(pos);                
  // tunggu 15ms untuk pencapaian  posisi servo   
  delay(15);                       
 }
}
 
BAB V
KESIMPULAN
5.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian BAB I sampai BAB IV dapat diberikan kesimpulan bahwa Garasi otomatis   dapat mengatasi sebagian besar masalah masyarakat terutama dalam efisiensi dan efektivitas kinerja. Terutama mengatasi kesusahan manusia dalam mengoprasikan garasi di rumahnya. Sistem pengontrolan garasi secara otomatis dengan mikrokontroller dapat mengurangi tenaga kerja manusia seperti yang telah terjadi di jaman sekarang.

5.2  Kesan
Melalui kerja sama dengan sesama anggota kelompok dapat membangun rasa persaudaraan dan pertemanan yang lebih akrab sehingga satu sama lain dapat saling mengenal lebih dekat lagi.

5.3  Saran
Untuk ke depannya, kolaborasi mata pelajaran ini seharusnya bisa ditambah lagi dengan mata pelajaran lain agar lebih efektif dan tidak memberatkan tugas para siswa. Seperti contohnya presentasi dapat dilakukan dengan berbahasa inggris atau bahasa lainnya. 


DAFTAR PUSTAKA
3.     Samudra, 2016. Mikrokontroller Atmega823, Materi TIK Kelas 12 SMA Santa Maria Surabaya,  MGMP Kota Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar