GARASI
OTOMATIS DENGAN SENSOR
Makalah
ini disusun untuk memenuhi Ujian Praktik
mata
pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok PI
Anggota
Kelompok:
Alfred Moningka XII IPA 1/1
Alvin Gunardi XII IPA 1/3
Bisma Bhagawanta XII IPA 1/7
Hadiwijaya Tjokro XII IPA1/18
SMA SANTA MARIA SURABAYA
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah Ujian Praktik tiga
mata pelajaran yaitu, TIK, Muatan Lokal, dan Bahasa Indoneisa . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun pikirannya, terutama
pada guru pendamping khususnya:
1. Bapak Ruslan, S.Kom,
sebagai guru TIK telah membimbing penulisan program serta Flowcart program yang
dilampirakan.
2. Bapak F.X. Rudy
Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia telah membimbing penulisan
makalah Ujian Praktik ini.
3. Bapak drs. I Ketut
Samudra,ST.,M.Pd. selaku guru Mulok KWU telah membimbing pembuatan proyek maket
Rumah Bergarasi otomatis
Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Surabaya, 01 Desember
2017
Kelompok 7
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul……………………………………………………………………………...….i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………...ii
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………......
1.4 Batasan
Istilah…………………………………………………………………………………..
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Arduino
UNO…………………………………………………………………………………...
2.2 Sensor
Sentuh…………………………………………………………………………………...
2.3
LED……………………………………………………………………………………………..
2.4 Garasi
Otomatis………………………………………………………………………………...
2.5 Bahasa
Pemrograman…………………………………………………………………………...
BAB III PERENCANAAN
PEMBUATAN PROYEK
BAB IV ANALISIS DATA
PROYEK
BAB V KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaman
sekarang teknologi berkembang pesat di dunia ini. Semua yang berawal daritenaga
manusia diubah dan digantikan oleh robot. Seperti contohnya, sekarang imigrasi
di airport luar negeri sudah digantikan oleh robot untuk mengurangi tenaga
kerja manusia. Maka dengan itu sudah waktunya untuk melakukan perubahan untuk
mengikuti perkembangan teknologi di dunia
Kendala-kendala yang sering dialami
oleh orang yang memiliki kendaraan bermotor atau bermobil dan memiliki garasi
adalah tidak efektifnya penggunaan garasi mobil seperti harusnya pengendara
untuk membuka dan menutup pintu garasi tersebut. Maka dengan itu pemilik mobil
harus memiliki garasi yang efektif agar tidak merepotkan pengendara untuk
membuka dan menutup garasi. Sehingga para pengendara tidak perlu memikirkan
tentang penggunaan garasi tersebut.
Berdasarkan kenyataan dan
harapan di atas kami mencoba merancang maket rumah bergarasi otomatis. Rumah
bergarasi otomatis ini akan dilengkapi dengan sensor yang akan memberi sinyal
kepada arduiono agar dapat membuka dan menutup garasi di jarak tertentu.
Pembuatan maket ini akan mengatasi masalah yang dialami oleh para pemilik mobil
dan motor di rumah masing-masing.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana bentuk garasi otomatis berupa
maket?
2.
Bagaimana perancangan sensor sentuh pada
garasi otomatis?
3.
Bagaimana pengendalian sensor sentuh
dengan komputer?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan: Untuk mengatasi masalah yang
dialami oleh sebagian besar pemilik mobil dengan rumah bergarasi.
Manfaat: Meringankan pemilik kendaraan
yang rumahnya dilengkapi oleh garasi.
1.4 Batasan Istilah
Garasi Otomatis adalah
garasi yang membuka dengan sendirinya tanpa tenaga kerja manusia. Garasi ini
dioperasikan oleh mesin yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam
hal seperti ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Arduino UNO
Arduino Uno adalah board
mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari
output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC
yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Uno berbeda dengan semua
board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur
Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board
sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.
2.2 Sensor Sentuh
QT113 adalah sebuah
sensor IC digital yang mampu mendektesi sentuhan. Sensor ini biasa digunakan pada percobaan
rangkaian deteksi sentuhan melalui udara, dan pada setiap benda dielektrik
seperti kaca, plastik, batu, keramik, dan beberapa jenis kayu. Benda-benda
logam merupakan bahan induktor yang responsif terhadap kedekatan atau sentuhan.
Sensor ini dirancang khusus pada penggunaan sensor aplikasi yang berhubungan
dengan pengoperasian sensor sentuh oleh pengguna, seperti pada panel kontrol,
tangga, mainan, kontrol pencahayaan atau pada penggunaan saklar mekanik. Sensor
ini juga bisa digunakan sebagai material sensor dan menyediakan kontrol
aplikasi , durasi pada benda tidak melebihi kalibarasi jarak waktu. Sensor
mengirimkan sinyal ketika terdektesi sebuah sentuhan.
Untuk penggunaan sensor
QT113 sebagai sensor sentuh sebagai
intterrupt pada pin riset arduino, maka digunakan sebuah gerbang logika
not. dalam rangkaian ini digunakan sebuah transistor BC549 untuk membalikan
fungsi logika program yang akan berjalan (running). jika sensor sentuh
mendektasi adanya sentuhan maka power pada arduino akan on, namun sebaliknya
jika kondisi sensor tidak disentuh maka otomatis program pada arduino tidak
berjalan.
2.3 LED
Light Emitting Diode atau
sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan
sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke
dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu,
saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan
sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
2.4 Garasi Otomatis
Setiap manusia pasti
menginginkan semua kegiatanya diselesaikan dengan waktu seminimal mungkin agar
dapat melanjutkan aktifitasnya yang lain. Seperti halnyauntuk mengeluarkan
mobil dari garasi yang membutuhkan waktu dan aktifitasyang lebih. Dimana kita
harus membuka garasi terlebih dahulu kemudian mengeluarkan mobil dan
selanjutnya menutupnya kembali, jelas membutuhkan waktu yang cukup lama.
Mungkin hal ini dapat diatasi dengan meminta bantuankepada orang lain untuk
membuka dan menutupnya. Namun apabila seseorang yang kita mintai bantuan tidak
mendengar permintaan kita atau orang tersebut tengah pergi atau ada urusan,
maka mau tidak mau kita harus mengerjakannya sendiri. Semua kejadian ini dapat
diatasi dengan menggunakan alat elektronika yang dapat menggerakan pintu garasi
secara otomatis yaitu pintu garasi otomatis. Dengan menggunakan pintu garasi
otomatis ini akan terbantu untuk mengeluarkan atau memasukan mobil. Sehingga
kita tidak perlu menarik ataupun mendorong pintu garasi. Alat ini dapat bekerja
dengan menggunakan magnet. Dimana dalam alat ini terdapat mikrokontroller AT89s51
untuk menyimpan program. Output yang dihasilkan berupa pergerakan dari motor stepper.
Karena alat ini dipasang sensor magnet yang dapat merespon magnet. Cukup dengan
menggerakan mobil maju atau mundur maka sensor akan membaca magnet yang ada
dibawah mobil sehingga pintu garasipun akan terbuka atau tertutup.
BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK
3.1 Rumah Garasi Otomatis
Proyek ini masih dalam
keadaan maket dengan model 1 lantai dilengkapi dengan garasi. Garasi ini
dilengkapi dengan sensor sentuh yang bertujuan untuk mengendalikan gerbang
pintu garasi ini agar dapat membuka dan menutup ketika ada rangsangan yaitu
mobil atau kendaraan lainnya.
3.2 Alat dan Bahan
Mekanik
Proyek:
1.
Karton
2.
Lem
3.
Stik es krim
4.
Triplek
5.
Palu
6.
Isolasi
Elektronika:
1.
Arduino(Mikrokontroler)
2.
Led
3.
Resistor
4.
Sensor Sentuh
5.
Kabel, Timah, Solder
3.3 Diagram Proyek
3.4 Cara Kerja
Garasi ini akan membuka
ketika ada rangsangan seperti mobil atau kendaraan lain pada jarak tertentu
oleh sensor sentuh dengan lampu LED menyala. Kemudian untuk menutupnya di
samping kanan dan kiri garasi ada sensor yang akan mendeteksi apakah mobil
sudah masuk atau belum, jika sudah garasi akan menutup. Untuk membuka dari
dalam, cukup menekan tombol yang ada di dalam garasi dengan mobil. Tombol ini
terbuat dari karet sehingga tidak merusak mobil.
BAB IV
ANALISIS DATA PROYEK
4.1
Spesifikasi Proyek
Spesifikasi proyek garasi
otomatis:
Luas area : 50x50 cm
Luas bangunan: 20x20 cm
Perbandingan Maket dan Real: 1:15.000
Panjang bangunan: 25 cm
Lebar bangunan: 30 cm
Tinggi bangunan: 20 cm
Spesifikasi bahan:
Alas Triplek 50x50 cm tebal 5 cm
Bahan dinding dan Apat: Karton tebal 4mm
Lem
tembak
Spesifikasi Alat Listrik
Mikontroller Type Atmega328
Lampu LED, 1/4 watt, 2 volt
Resistor Gip 1/2 watt nilai 220 Ohm
Kabel engkel ukuran kecil serabut (warna merah, hitam, biru, kuning dan hijau)
Timah ukuran 40x60
Sensor sentuh
Tombol push on (dilapisi dengan karet)
4.2
Kinerja Program
Kelebihan Proyek
Kelebihan
dari proyek ini adalah dapat mensimulasi protype garasi otomatis yang
diharapkan dapat direalisasi dengan ukuran sesuai kebutuhan. Kinerja alat ini
dapat dioperasikan dengan cara mengatur programnya sesuai dengan apa yang
diinginkan dan kapan diberhentikannya.
Kelemahan Proyek
Bahan
yang kurang mendukung karena terbuat dari karton dan triplek yang sangat
sensitif jika terkena air dan tidak dapat bertahan lama.
4.3 Flowchart Program
4.4 Lampiran Program TurboC++ Versi Arduino
int pos =
0;
void setup()
{
// objek servo
diletakan pada pin 9
myservo.attach(9);
}
void loop()
{
// start dari 0
derajar sampai 180 derajat
for(pos = 0; pos
< 180; pos += 1)
{
// pada
posisi 1 derajat
//
memberitahu servo untuk pergi ke posisi 'pos'
myservo.write(pos);
// tunggu
15ms untuk pencapaian posisi servo
delay(15);
}
// start dari 180
derajat ke 0 derajat
for(pos = 180;
pos>=1; pos-=1)
{
//
memberitahu servo untuk pergi ke posisi
'pos'
myservo.write(pos);
// tunggu
15ms untuk pencapaian posisi servo
delay(15);
}
}
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian BAB I
sampai BAB IV dapat diberikan kesimpulan bahwa Garasi otomatis dapat mengatasi sebagian besar masalah
masyarakat terutama dalam efisiensi dan efektivitas kinerja. Terutama mengatasi
kesusahan manusia dalam mengoprasikan garasi di rumahnya. Sistem pengontrolan garasi
secara otomatis dengan mikrokontroller dapat mengurangi tenaga kerja manusia
seperti yang telah terjadi di jaman sekarang.
5.2 Kesan
Melalui kerja sama dengan
sesama anggota kelompok dapat membangun rasa persaudaraan dan pertemanan yang
lebih akrab sehingga satu sama lain dapat saling mengenal lebih dekat lagi.
5.3 Saran
Untuk ke depannya,
kolaborasi mata pelajaran ini seharusnya bisa ditambah lagi dengan mata
pelajaran lain agar lebih efektif dan tidak memberatkan tugas para siswa.
Seperti contohnya presentasi dapat dilakukan dengan berbahasa inggris atau
bahasa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
3. Samudra, 2016. Mikrokontroller
Atmega823, Materi TIK Kelas 12 SMA Santa Maria Surabaya, MGMP Kota
Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar